INFO HARGA PLASTIK BEKAS
Mungkin sebagian dari kita belum mengetahui bahwa ternyata segala perabotan atau peralatan yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari kita masih bernilai bahkan setelah barang tersebut sudah tidak dapat kita gunakan lagi secara fungsi awalnya atau biasa kita sebut sebagai barang bekas. Dan diantara barang-barang bekas tersebut ternyata barang-barang bekas berbahan dasar plastik.
Jangan remehkan barang-barang bekas berbahan dasar plastik tersebut yang ada di rumah kita. Sebab barang-barang tersebut masih sangat bernilai dan bisa laku dijual. Nah inilah pasti hal yang sangat menarik bagi kita semua.
Ternyata plastik bekas yang selama ini sering kita temui di tempat sampah, dibuang, bahkan mungkin sering kita temukan
- Published in Bisnis Daur Ulang Plastik, Uncategorized
DAUR ULANG PLASTIK – Bisnis Yang Menjanjikan
Siapa sih yang tidak tau artinya ‘bisnis’ meskipun jika dibandingkan dengan bahasa aslinya yaitu bahasa Inggris dimana kata tersebut diserap kata ‘bisnis’ tersebut sudah mengalami penyempitan makna. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “bisnis” memiliki arti:
- Usaha komersial dalam dunia perdagangan
- Bidang usaha
- Usaha dagang
Sumber: https://kbbi.web.id/bisnis
Sejak jaman dahulu kala hingga sakarang bahkan hingga seterusnya manusia selalu berada dalam hubungan bisnis dengan orang lain. Suatu hubungan yang mengejar suatu keuntungan bagi para pihak yang saling berhubungan. Namun yang akan kita bahas saat ini adalah suatu kegiatan bisnis yang menimbulkan suatu keuntungan yang secara spesifik yaitu keuntungan materi. Dan menariknya yang kita bahas saat ini adalah suatu kegiatan bisnis Daur Ulang Plastik.
Dengan demikian maka peluang bisnis daur ulang plastik adalah suatu peluang/kesempatan yang berhubungan dengan usaha komersial yang menghasilkan keuntungan/profit di bidang/sektor daur ulang plastik.
Namun layaknya sektor bisnis yang lain, maka merupakan hal yang wajib untuk kita ketahui dan pelajari terlebih dahulu tentang beberapa faktor yang dapat menjadi indikator seberapa prospek atau baik sektor bisnis tersebut. Sehingga sebelum kita terjun lebih dalam ke bisnis daur ulang plastik ini maka kita pun perlu mengetahui hal-hal tersebut yang berkaitan erat dengan bisnis daur ulang plastik yang dalam hal ini lebih spesifik “pencacahan plastik”.
- Potensi Suplai dan Market (Supply & Demand)
Sektor bisnis apapun tentu sangat berkaitan langsung dengan potensi suplai dan market (supply & demand) sebab jika tidak ada semacam rantai/siklus suplai & market maka bisnis apapun yang kita jalankan tentunya tidak akan bertahan lama bahkan mungkin tidak layak untuk dijalankan. Lalu bagaimana dengan peluang bisnis daur ulang plastik (yang dalam hal ini secara khusus adalah pencacahan plastik)?
Dalam tulisan Okenews di link situs https://travel.detik.com/travel-news/d-5079304/ri-penghasil-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia-bahayakan-wisata disebutkan menurut pernyataan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK) yaitu Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan bahwa pada tahun 2019 KLHK mencatat jumlah timbulan sampah sebesar 67,8 juta ton/tahun 15% dari jumlah sampah tersebut adalah sampah plastik.
Dari data tersebut kita bisa memperkirakan bahwa Indonesia menghasilkan sampah plastik setidaknya sekitar 185 ribu ton/hari. Woww luar biasa bukan? Bahkan menurut tulisan detik travel di link situs https://travel.detik.com/travel-news/d-5079304/ri-penghasil-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia-bahayakan-wisata disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil “sampah plastik” ke laut setelah Tiongkok.
Gambar berikut ini adalah salah satu foto kondisi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bantar Gebang, di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dengan melihat data dan gambar tersebut kita dapat melihat bahwa sebenarnya betapa besarnya peluang bisnis yang bisa dihasilkan hanya dari sampah plastik yang terus menerus dihasilkan.
- Kontinuitas (Keberlangsungan/Tidak Musiman)
Salah satu faktor yang juga perlu kita perhatikan dalam melihat prospek dari suatu bisnis adalah sebuah Kontinuitas atau Keberlangsungan dari bisnis tersebut. Dengan kata lain kita tentu akan lebih nyaman jika bisnis yang kita jalankan bukanlah bisnis musiman. Lalu bagaimana dengan peluang bisnis daur ulang plastik (yang dalam hal ini secara khusus adalah pencacahan plastik)?
Sepanjang umur manusia selalu dan akan selalu menghasilkan sampah tiap hari dan salah satunya adalah sampah plastik. Kita sudah melihat data di atas bukan? Indonesia secara nasional penghasil sampah plastik sebesar sekitar 185 ribu ton/hari.
Walapun memang saat ini pemerintah Indonesia mulai membatasi pemakaian kantong plastik atau yang sering kita kenal dengan kantong kresek namun saat ini hanya dapat dilakukan masih terbatas pada pasar swalayan, supermarket, dan sejenisnya. Sedangkan pada pasar tradisional hal ini masih sangat sulit dikendalikan.
Namun walaupun begitu sebenarnya sekalipun penggunaan kantong plastik tersebut bisa dihentikan 100% itupun tidak akan dapat menghentikan 100% penggunaan plastik jenis lainnya. Meski di sisi lain kita setuju bahwa penggunaan kantong plastik sebaiknya bisa dihentikan 100% sebab plastik jenis tersebut menjadi penyumbang terbesar sampah plastik yang menyebabkan banjir karena tersumbatnya saluran air sementara jenis plastik tersebut sangat sulit untuk didaur ulang.
Tetapi untuk jenis plastik lain sepertinya dalam jangka waktu setidaknya 10 – 20 tahun ke depan akan sulit menghilangkan segala jenis plastik dalam kehidupan kita. Sebab bagaimanapun saat ini belum ada jenis material lain yang bisa mengalahkan plastik dalam hal: kedap air, ringan, simpel, dan murah.
Dengan demikian bisnis daur ulang plastik (pencacahan plastik) sebenarnya adalah bisnis yang sejalan dengan siklus pemanfaatan plastik tersebut. Hal ini tidak diragukan lagi sebagai suatu jaminan kontinuitas dari potensi bisnis ini.
- Profitable (Menguntungkan/Menghasilkan Profit)
Tujuan utama dari semua jenis bisnis adalah memperoleh keuntungan/profit. Sehingga feasibility terhadap profit sangatlah mutlak. Dan sekali lagi bagaimanakah dengan peluang bisnis daur ulang plastik (yang dalam hal ini secara khusus adalah pencacahan plastik)?
Dengan melihat data di atas sebelumnya bahwa sampah plastik yang dihasilkan Indonesia adalah sekitar 185 ribu ton/hari dan jika potensi profit yang bisa dihasilkan dari bisnis daur ulang plastik (pencacahan plastik) adalah sekitar Rp 1.000,- per Kg maka potensi profit yang bisa dihasilkan adalah sekitar Rp 185 juta per hari.
Meskipun secara detil dan spesifik potensi terhadap profit yang dihasilkan dari bisnis daur ulang plastik (pencacahan plastik) dapat kita lihat dan pelajari dalam suatu perhitungan laba yang detil namun setidaknya kita dapat melihat bahwa peluang bisnis daur ulang plastik merupakan peluang bisnis yang sangat layak untuk dijalan
- Published in Bisnis Daur Ulang Plastik, Uncategorized
KETAHUI PROSES DAUR ULANG PLASTIK
Produksi plastik telah meningkat tajam sejak tahun 1950 an. Kita bisa lihat bagaimana meningkatnya penggunaan plastik di sekitar kita; di rumah, di kendaraan, di lingkungan pekerjaan, pada alat-alat elektronik, bahkan sebagai pembungkus makanan.
Tak bisa dipungkiri jika plastik menjadi salah satu bahan yang paling penting dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Semakin pentingnya plastik bagi kehidupan, seharusnya semakin bijak juga dalam memanfaatkannya. Anda bisa mengoptimalkan umur plastik dengan mendaur ulang dan menggunakannya kembali.
Daur ulang plastik menjadi salah satu cara yang efektif untuk membendung produksi plastik saat ini. Seperti yang kita ketahui, plastik merupakan bahan yang membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.
Kini, proses daur ulang sampah plastik mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir dan selalu menjadi lebih efisien. Hasil dari daur ulang limbah plastik tersebut juga bisa digunakan kembali untuk membuat produk baru.
Proses Daur Ulang Plastik
Daur ulang plastik mengacu pada proses pemulihan limbah atau plastik bekas dan memprosesnya kembali menjadi produk yang bermanfaat. Proses daur ulang sampah plastik dibagi dalam beberapa langkah berbeda. Artikel ini akan membahasnya secara lengkap mengenai langkah apa saja yang harus dilakukan dalam proses daur ulang sampah plastik.
Tahap 1: Pengumpulan Bahan Baku
Langkah pertama dalam proses daur ulang sampah plastik adalah mengumpulkan material atau sampah plastik yang akan didaur ulang.
Langkah ini sepenuhnya kembali lagi pada kesadaran masyarakat untuk membuang sampah plastik di tempat yang tepat. Jika limbah plastik dibuang di tempat sampah non-plastik, kemungkinan besar plastik tersebut tidak akan terbawa ke tempat daur ulang. Jadi, sangat penting untuk memisahkan antara sampah plastik dan sampah non-plastik.
Jika dimungkinkan, sebuah daerah perlu memiliki tempat khusus pembuangan limbah plastik terutama untuk limbah rumah tangga dan industri karena hal terpenting dalam mempromosikan bahan plastik daur ulang adalah dengan memudahkan orang untuk membuang sampah plastik dengan tepat.
Tahap 2: Pemilahan Jenis Plastik (Sortir)
Setelah limbah plastik dikumpulkan maka plastik-plastik tersebut selanjutnya harus disortir/dipilah berdasarkan kategori jenis plastik yang sesuai dan warnanya. Misalnya: Botol air mineral (PET), Gelas air mineral (PP Gelas), dll.
Pada tahap sortir ini biasa ada yang dilakukan oleh para pemulung, pengepul, bahkan ada juga yang dilakukan oleh pengusaha pencacahan plastik.
Tahap 3: Pencacahan Plastik
Pada tahap ini, limbah plastik yang telah disortir berdasarkan jenis plastik & warna nya maka selanjutnya akan dilakukan pencacahan plastik oleh pengusaha pencacahan plastik. Proses pencacahan plastik pun dilakukan berdasarkan klasifikasi jenis-jenis plastiknya masing-masing.
Tahap 4: Produksi Biji Plastik
Setelah menjadi cacahan plastik, maka tahapan selanjutnya akan dilakukan oleh pabrik biji plastik/pabrik extruder. Pada tahap ini pabrik biji plastik akan meleburkan hasil cacahan plastik yang sekali lagi dikelompokkan berdasarkan jenis plastik dan warna nya. Biasanya juga oleh pabrik biji plastik diberikan tambahan pewarna/pigmen untuk menghasilkan warna yang seragam sesuai yang diinginkan oleh pabrik.
Tahap 5: Produksi Produksi Barang Plastik
Pada tahapan ini semua biji plastik hasil produksi dari pabrik biji plastik daur ulang selanjutnya akan dicetak menjadi barang jadi berupa barang plastik sesuai kebutuhan dan permintaan pasar. Bisa diproduksi kembali menjadi ember, gayung, kursi, bola, dan produk lainnya berbahan dasar plastik.
Demikianlah secara singkat rangkaian proses daur ulang plastik yang harus dilakukan dari mulai barang plastik yang dibuang hingga diproduksi kembali menjadi barang plastik yang bisa digunakan kembali. Melalui informasi tersebut kita dapat simpulkan bahwa kegiatan daur ulang plastik adalah suatu keniscayaan yang terjadi sebab plastik hanya akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia jika tidak dilakukan kegiatan Daur Ulang Plastik.
- Published in Bisnis Daur Ulang Plastik, Uncategorized
SAMPAH PLASTIK, Masalah yang muncul dan SOLUSInya
PENGERTIAN SAMPAH PLASTIK
Setiap hari rasanya sulit melepaskan diri dari plastik. Bertahun-tahun Anda dimanjakan dengan kemudahan, kepraktisan, dan murahnya harga kemasan plastik. Mulai dari membeli air mineral, secangkir kopi, berbelanja di supermarket, hingga membeli bubur ayam di pagi hari, sudah pasti Anda bertemu dengan kemasan plastik.
Sayangnya, sampah plastik yang bersifat anorganik ini sulit diurai bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya. Plastik yang kita gunakan karena alasan kepraktisan berubah menjadi polutan yang membahayakan lingkungan.
Salah satu buktinya adalah sebuah foto viral kemasan mie instan berusia 19 tahun yang tetap dalam kondisi utuh dan ditemukan di sebuah pantai di Malang. Oleh karena itu, sejumlah peraturan pembatasan hingga pelarangan penggunaan kantong plastik disahkan.
Akhir 2019 lalu, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta meresmikan Peraturan Gubernur (Pergub) 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan Pada pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat.
Tak hanya Jakarta, kota lainnya juga menerapkan kebijakan serupa, contohnya Semarang, Balikpapan, Bekasi, Bogor, Denpasar, dan Banjarmasin yang sudah mengatur penggunaan kantong plastik.
TINGKAT PENCEMARAN SAMPAH PLASTIK DI DUNIA
Kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. World Bank memperkirakan, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025.
Bila dirata-rata, masyarakat Eropa Barat dan Amerika Utara menggunakan sekitar 100 kilogram plastik setiap tahun, sebagian besar dalam bentuk kemasan plastik. Sementara masyarakat Asia menggunakan 20 kilogram per orang.
Sayangnya, 22% hingga 43% plastik yang digunakan diseluruh dunia berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS). Ruang dan biaya pembangunan TPS yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain, terkuras untuk menumpuk sejumlah sampah plastik.
SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Dilansir dari Indonesia.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok.
Bukan urutan yang patut dibanggakan, karena sampah plastik mengancam berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan biota laut dan keseimbangan ekosistem di lautan.
Data dari Geotimes tahun 2016 yang dilansir dari lingkunganhidup.co menyebutkan bahwa sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Di Bali, angkanya mencapai 10.725 ton per hari, sedangkan di Palembang, angkanya naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.
Selain itu, ditambah lagi dengan jumlah impor sampah plastik dari negara-negara lain yang pada tahun 2018 mencapai 320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya. Dampaknya, tentu saja polusi di Indonesia akan semakin meningkat dan kualitas lingkungan hidup menjadi terancam.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), 100 gerai anggota Aprindo selama setahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 65,7 Ha kantong plastik. Jumlah ini bisa disamakan dengan 60 kali luas lapangan sepakbola.
Oleh karena itu, Aprindo mendukung langkah pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dengan menerapkan kantong plastik berbayar.
BAHAYA SAMPAH PLASTIK
Sampah plastik yang tidak terkontrol dapat menimbulkan banyak sekali bahaya yang dapat merusak lingkungan sekitar. Lantas apa saja yang dapat terdampak langsung dari bahaya sampah plastik yang tidak terkontrol tersebut?
A. Merusak rantai makanan
Pencemaran plastik memengaruhi plankton sebagai organisme terkecil di dunia. Ketika organisme terkecil terganggu, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan untuk organisme lainnya. Hewan yang lebih besar teracuni dan manusia kemungkinan mengonsumsi ikan yang tercemar polutan.
B. Membunuh Hewan
Data dari National Oceanographic and Atmospheric Administration menyebutkan bahwa jutaan burung dan ikan serta 100.000 mamalia mati akibat sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik. Sampah plastik juga merusak sistem hutan bakau yang penting bagi manusia dan merupakan habitat bagi ribuan spesies.
C. Mencemari tanah dan air tanah
Ketika sampah plastik menggunung di tempat pembuangan sampah dan berinteraksi dengan air, akan terbentuk bahan kimia berbahaya yang bisa meresap ke bawah tanah. Keadaan ini akan menurunkan kualitas air. Kemudian air tanah dan waduk menjadi rentan terhadap kebocoran racun dan aliran sampah plastik.
D. Menyebabkan polusi udara
Pembakaran sampah pastik di udara terbuka menyebabkan udara tercemar karena pelepasan bahan kimia beracun ke udara. Udara yang tercemar ini memengaruhi kesehatan manusia dan hewan.
E. Menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia
Penggunaan zat adiktif kimia selama proses produksi plastik dapat menyebabkan gangguan endokrin. Tak hanya itu, proses penyimpanan dan pembuangan plastik dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan yang memengaruhi orang-orang di seluruh dunia.
F. Menguras Biaya
Setiap tahun, jutaan dolar dihabiskan untuk mengatasi dampak sampah plastik. Puluhan hektar lahan dan biaya terkuras untuk membuat banyak tempat pembuangan sampah yang sebagian besar adalah sampah plastik.
Di sisi lain, pemasukan negara menurun karena dibarengi dengan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi-lokasi wisata alam yang penuh dengan sampah plastik.
SOLUSI MENGATASI SAMPAH PLASTIK
Walaupun sejumlah peraturan sudah ditetapkan dan gerakan diet kantong plastik sudah dilakukan, dibutuhkan partisipasi lebih banyak orang untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan. Berikut ini solusi untuk mengurangi sampah plastic yang bisa Anda lakukan di rumah.
A. Membawa Tas Belanja
Agar tas belanja tidak tertinggal, apalagi jika Anda mendadak harus belanja, sebaiknya siapkan sebuah tas belanja lipat di tas. Anda juga bisa menyediakan berbagai ukuran tas belanja untuk kantong buah, sayur, dan keperluan rumah tangga lainnya.
B. Memakai kemasan plastik yang dapat digunakan kembali
Sediakan pula tempat minum untuk membeli minuman kopi atau es teh boba. Ganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan stainless. Sebisa mungkin, gunakan wadah plastik yang dapat digunakan kembali ketika Anda harus membeli gorengan atau camilan kesukaan lainnya.
C. Memilah sampah plastik
Sedikitnya, Anda bisa menyediakan 2 macam tempat sampah. Satu tempat sampah organik untuk kulit buah, sisa smakanan, serta sampah kertas dan satu lagi tempat sampah anorganik untuk sampah plastik. Hal ini juga akan mempermudah petugas sampah dalam mengumpulkan dan memilah sampah rumah tangga.
Selain itu, Anda bisa langsung menyetorkan sampah plastik ke bank sampah terdekat dari rumah Anda. Tak perlu repot keluar rumah, Anda tetap di rumah saja karena ojek online kini bekerja sama dengan beberapa perusahaan air mineral dalam menyediakan layanan pengiriman sampah plastik ke bank sampah.
D. Mendaur ulang sampah plastik
Sebenarnya jika kita pikirkan lebih jauh maka kegiatan mendaur ulang sampah plastik ini adalah cara yang paling efektif. Karena mengingat segala kelebihan baik secara fungsional dan biaya yang ekonomis, sangat sulit jika penggunaan plastik benar-benar dihilangkan.
Cara yang paling efektif adalah mendaur ulang sampah plastik sehingga sampah plastik tersebut dapat digunakan kembali dan tidak ada sampah plastik yang mengotori dan merusak lingkungan karena dibuang begitu saja tanpa sedikitpun diolah.
- Published in Mobile, Uncategorized
Produk Daur Ulang Botol Plastik RI Mampu Tembus Pasar China dan Korea
Industri daur ulang di Indonesia menyatakan kesiapannya dalam menampung sampah botol plastik. Botol plastik bekas pakai tersebut, dinilai masih memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena dapat didaur ulang menjadi produk lain bahkan bisa menembus pasar ekspor.
Ketua Umum Asosisasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim mengungkapkan, daur ulang adalah solusi jitu dalam mengatasi sampah botol plastik.
“Industri daur ulang plastik saat ini telah berkembang pesat di Indonesia, terutama untuk jenis plastik yang memiliki nilai ekonomis seperti PET dan PP. Tingkat daur ulang keduanya mencapai di atas 50 persen,” ujar dia di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Christine mengatakan potensi bisnis daur ulang plastik sebenarnya terbilang cukup besar. Tahun lalu, dari konsumsi plastik sekitar 3-4 juta ton per tahun, bisnis daur ulang bisa mencapai 400 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut belum memperhitungkan dari perusahaan daur ulang di luar anggota ADUPI.
“Hasil daur ulang botol plastik utamanya adalah plastik cacahan, yang selanjutnya menjadi bahan baku untuk produk peralatan rumah tangga dan lainnya. Namun, khusus untuk pasar ekspor, hasil daur ulangnya sudah berbentuk barang jadi. Salah satu hasil daur ulang yang paling banyak ditemui adalah dakron untuk bahan pengisi bantal dan boneka. Selain itu, daur ulang botol plastik bisa menghasilkan produk geotex, yang biasa digunakan untuk lapisan jalan,” kata dia.
Namun, Christine mengakui, banyak produk olahan plastik hasil daur ulang masih kalah dengan produk-produk asal China. Untungnya, sebagian besar ekspor hasil daur ulang plastik di Indonesia juga menuju China, Korea, dan negara lainnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pendaur ulang plastik di dalam negeri harus lebih diperhatikan pemerintah. Terlebih lagi, bisnis ini bisa menjadi solusi mengatasi masalah sampah plastik, yang selama ini selalu dijadikan isu bagi pemerintah untuk mencari tambahan pendapatan negara.
Seperti diketahui, sampah dan botol plastik diduga menjadi polutan terbesar yang mencemari laut dan pantai. Setiap tahun, diperkirakan lautan di dunia harus menanggung beban sampah plastik sampai 12,7 juta ton. Indonesia diperkirakan menjadi penyumbang sampah plastik nomor 2 dari daftar 20 negara paling banyak membuang sampah plastik ke laut.
Christine menyatakan, proses daur ulang sebagai tahapan penerapan model ekonomi circular, dipandang dapat mengatasi sampah plastik. Dia berpendapat, rantai daur ulang adalah kunci utama dalam penerapan ekonomi circular.
“Dengan melakukan daur ulang sampah plastik, dan menggunakan kembali produk daur ulang, tentunya dapat mengurangi penumpukan sampah di TPA. Model ini juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat serta dapat mendukung industri pengolahan sampah,” jelas dia.
Saat ini, pengelolaan sampah di Indonesia sendiri telah diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2008. Meski demikian, masih terdapat kendala dalam implementasi pengelolaan sampah. Diantaranya adalah dampak implementasi otonomi daerah, yang membuat pengelolaan sampah berada dibawah yurisdiksi pemerintah daerah.
Oleh karena itu, Christine berharap adanya data yang akurat diharapkan akan menjadi acuan dalam menyusun kebijakan, mengembangkan solusi dan perencanaan teknis yang tepat sasaran dan berpihak pada lingkungan. Selain itu juga diperlukan sinergi untuk mendapatkan solusi yang efektif dalam mengelola sampah plastik.
“Pengelolaan yang sepihak dan parsial akan berdampak secara nasional, bahkan menjadi persoalan global seperti temuan sampah plastik di lautan,” tandas dia.
- Published in Uncategorized