Siapa sih yang tidak tau artinya ‘bisnis’ meskipun jika dibandingkan dengan bahasa aslinya yaitu bahasa Inggris dimana kata tersebut diserap kata ‘bisnis’ tersebut sudah mengalami penyempitan makna. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata “bisnis” memiliki arti:
- Usaha komersial dalam dunia perdagangan
- Bidang usaha
- Usaha dagang
Sumber: https://kbbi.web.id/bisnis
Sejak jaman dahulu kala hingga sakarang bahkan hingga seterusnya manusia selalu berada dalam hubungan bisnis dengan orang lain. Suatu hubungan yang mengejar suatu keuntungan bagi para pihak yang saling berhubungan. Namun yang akan kita bahas saat ini adalah suatu kegiatan bisnis yang menimbulkan suatu keuntungan yang secara spesifik yaitu keuntungan materi. Dan menariknya yang kita bahas saat ini adalah suatu kegiatan bisnis Daur Ulang Plastik.
Dengan demikian maka peluang bisnis daur ulang plastik adalah suatu peluang/kesempatan yang berhubungan dengan usaha komersial yang menghasilkan keuntungan/profit di bidang/sektor daur ulang plastik.
Namun layaknya sektor bisnis yang lain, maka merupakan hal yang wajib untuk kita ketahui dan pelajari terlebih dahulu tentang beberapa faktor yang dapat menjadi indikator seberapa prospek atau baik sektor bisnis tersebut. Sehingga sebelum kita terjun lebih dalam ke bisnis daur ulang plastik ini maka kita pun perlu mengetahui hal-hal tersebut yang berkaitan erat dengan bisnis daur ulang plastik yang dalam hal ini lebih spesifik “pencacahan plastik”.
- Potensi Suplai dan Market (Supply & Demand)
Sektor bisnis apapun tentu sangat berkaitan langsung dengan potensi suplai dan market (supply & demand) sebab jika tidak ada semacam rantai/siklus suplai & market maka bisnis apapun yang kita jalankan tentunya tidak akan bertahan lama bahkan mungkin tidak layak untuk dijalankan. Lalu bagaimana dengan peluang bisnis daur ulang plastik (yang dalam hal ini secara khusus adalah pencacahan plastik)?
Dalam tulisan Okenews di link situs https://travel.detik.com/travel-news/d-5079304/ri-penghasil-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia-bahayakan-wisata disebutkan menurut pernyataan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK) yaitu Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan bahwa pada tahun 2019 KLHK mencatat jumlah timbulan sampah sebesar 67,8 juta ton/tahun 15% dari jumlah sampah tersebut adalah sampah plastik.
Dari data tersebut kita bisa memperkirakan bahwa Indonesia menghasilkan sampah plastik setidaknya sekitar 185 ribu ton/hari. Woww luar biasa bukan? Bahkan menurut tulisan detik travel di link situs https://travel.detik.com/travel-news/d-5079304/ri-penghasil-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia-bahayakan-wisata disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil “sampah plastik” ke laut setelah Tiongkok.
Gambar berikut ini adalah salah satu foto kondisi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bantar Gebang, di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dengan melihat data dan gambar tersebut kita dapat melihat bahwa sebenarnya betapa besarnya peluang bisnis yang bisa dihasilkan hanya dari sampah plastik yang terus menerus dihasilkan.
- Kontinuitas (Keberlangsungan/Tidak Musiman)
Salah satu faktor yang juga perlu kita perhatikan dalam melihat prospek dari suatu bisnis adalah sebuah Kontinuitas atau Keberlangsungan dari bisnis tersebut. Dengan kata lain kita tentu akan lebih nyaman jika bisnis yang kita jalankan bukanlah bisnis musiman. Lalu bagaimana dengan peluang bisnis daur ulang plastik (yang dalam hal ini secara khusus adalah pencacahan plastik)?
Sepanjang umur manusia selalu dan akan selalu menghasilkan sampah tiap hari dan salah satunya adalah sampah plastik. Kita sudah melihat data di atas bukan? Indonesia secara nasional penghasil sampah plastik sebesar sekitar 185 ribu ton/hari.
Walapun memang saat ini pemerintah Indonesia mulai membatasi pemakaian kantong plastik atau yang sering kita kenal dengan kantong kresek namun saat ini hanya dapat dilakukan masih terbatas pada pasar swalayan, supermarket, dan sejenisnya. Sedangkan pada pasar tradisional hal ini masih sangat sulit dikendalikan.
Namun walaupun begitu sebenarnya sekalipun penggunaan kantong plastik tersebut bisa dihentikan 100% itupun tidak akan dapat menghentikan 100% penggunaan plastik jenis lainnya. Meski di sisi lain kita setuju bahwa penggunaan kantong plastik sebaiknya bisa dihentikan 100% sebab plastik jenis tersebut menjadi penyumbang terbesar sampah plastik yang menyebabkan banjir karena tersumbatnya saluran air sementara jenis plastik tersebut sangat sulit untuk didaur ulang.
Tetapi untuk jenis plastik lain sepertinya dalam jangka waktu setidaknya 10 – 20 tahun ke depan akan sulit menghilangkan segala jenis plastik dalam kehidupan kita. Sebab bagaimanapun saat ini belum ada jenis material lain yang bisa mengalahkan plastik dalam hal: kedap air, ringan, simpel, dan murah.
Dengan demikian bisnis daur ulang plastik (pencacahan plastik) sebenarnya adalah bisnis yang sejalan dengan siklus pemanfaatan plastik tersebut. Hal ini tidak diragukan lagi sebagai suatu jaminan kontinuitas dari potensi bisnis ini.
- Profitable (Menguntungkan/Menghasilkan Profit)
Tujuan utama dari semua jenis bisnis adalah memperoleh keuntungan/profit. Sehingga feasibility terhadap profit sangatlah mutlak. Dan sekali lagi bagaimanakah dengan peluang bisnis daur ulang plastik (yang dalam hal ini secara khusus adalah pencacahan plastik)?
Dengan melihat data di atas sebelumnya bahwa sampah plastik yang dihasilkan Indonesia adalah sekitar 185 ribu ton/hari dan jika potensi profit yang bisa dihasilkan dari bisnis daur ulang plastik (pencacahan plastik) adalah sekitar Rp 1.000,- per Kg maka potensi profit yang bisa dihasilkan adalah sekitar Rp 185 juta per hari.
Meskipun secara detil dan spesifik potensi terhadap profit yang dihasilkan dari bisnis daur ulang plastik (pencacahan plastik) dapat kita lihat dan pelajari dalam suatu perhitungan laba yang detil namun setidaknya kita dapat melihat bahwa peluang bisnis daur ulang plastik merupakan peluang bisnis yang sangat layak untuk dijalan