PENGERTIAN SAMPAH PLASTIK
Setiap hari rasanya sulit melepaskan diri dari plastik. Bertahun-tahun Anda dimanjakan dengan kemudahan, kepraktisan, dan murahnya harga kemasan plastik. Mulai dari membeli air mineral, secangkir kopi, berbelanja di supermarket, hingga membeli bubur ayam di pagi hari, sudah pasti Anda bertemu dengan kemasan plastik.
Sayangnya, sampah plastik yang bersifat anorganik ini sulit diurai bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya. Plastik yang kita gunakan karena alasan kepraktisan berubah menjadi polutan yang membahayakan lingkungan.
Salah satu buktinya adalah sebuah foto viral kemasan mie instan berusia 19 tahun yang tetap dalam kondisi utuh dan ditemukan di sebuah pantai di Malang. Oleh karena itu, sejumlah peraturan pembatasan hingga pelarangan penggunaan kantong plastik disahkan.
Akhir 2019 lalu, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta meresmikan Peraturan Gubernur (Pergub) 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan Pada pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat.
Tak hanya Jakarta, kota lainnya juga menerapkan kebijakan serupa, contohnya Semarang, Balikpapan, Bekasi, Bogor, Denpasar, dan Banjarmasin yang sudah mengatur penggunaan kantong plastik.
TINGKAT PENCEMARAN SAMPAH PLASTIK DI DUNIA
Kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. World Bank memperkirakan, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025.
Bila dirata-rata, masyarakat Eropa Barat dan Amerika Utara menggunakan sekitar 100 kilogram plastik setiap tahun, sebagian besar dalam bentuk kemasan plastik. Sementara masyarakat Asia menggunakan 20 kilogram per orang.
Sayangnya, 22% hingga 43% plastik yang digunakan diseluruh dunia berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS). Ruang dan biaya pembangunan TPS yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain, terkuras untuk menumpuk sejumlah sampah plastik.
SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Dilansir dari Indonesia.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok.
Bukan urutan yang patut dibanggakan, karena sampah plastik mengancam berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan biota laut dan keseimbangan ekosistem di lautan.
Data dari Geotimes tahun 2016 yang dilansir dari lingkunganhidup.co menyebutkan bahwa sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Di Bali, angkanya mencapai 10.725 ton per hari, sedangkan di Palembang, angkanya naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.
Selain itu, ditambah lagi dengan jumlah impor sampah plastik dari negara-negara lain yang pada tahun 2018 mencapai 320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya. Dampaknya, tentu saja polusi di Indonesia akan semakin meningkat dan kualitas lingkungan hidup menjadi terancam.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), 100 gerai anggota Aprindo selama setahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 65,7 Ha kantong plastik. Jumlah ini bisa disamakan dengan 60 kali luas lapangan sepakbola.
Oleh karena itu, Aprindo mendukung langkah pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dengan menerapkan kantong plastik berbayar.
BAHAYA SAMPAH PLASTIK
Sampah plastik yang tidak terkontrol dapat menimbulkan banyak sekali bahaya yang dapat merusak lingkungan sekitar. Lantas apa saja yang dapat terdampak langsung dari bahaya sampah plastik yang tidak terkontrol tersebut?
A. Merusak rantai makanan
Pencemaran plastik memengaruhi plankton sebagai organisme terkecil di dunia. Ketika organisme terkecil terganggu, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan untuk organisme lainnya. Hewan yang lebih besar teracuni dan manusia kemungkinan mengonsumsi ikan yang tercemar polutan.
B. Membunuh Hewan
Data dari National Oceanographic and Atmospheric Administration menyebutkan bahwa jutaan burung dan ikan serta 100.000 mamalia mati akibat sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik. Sampah plastik juga merusak sistem hutan bakau yang penting bagi manusia dan merupakan habitat bagi ribuan spesies.
C. Mencemari tanah dan air tanah
Ketika sampah plastik menggunung di tempat pembuangan sampah dan berinteraksi dengan air, akan terbentuk bahan kimia berbahaya yang bisa meresap ke bawah tanah. Keadaan ini akan menurunkan kualitas air. Kemudian air tanah dan waduk menjadi rentan terhadap kebocoran racun dan aliran sampah plastik.
D. Menyebabkan polusi udara
Pembakaran sampah pastik di udara terbuka menyebabkan udara tercemar karena pelepasan bahan kimia beracun ke udara. Udara yang tercemar ini memengaruhi kesehatan manusia dan hewan.
E. Menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia
Penggunaan zat adiktif kimia selama proses produksi plastik dapat menyebabkan gangguan endokrin. Tak hanya itu, proses penyimpanan dan pembuangan plastik dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan yang memengaruhi orang-orang di seluruh dunia.
F. Menguras Biaya
Setiap tahun, jutaan dolar dihabiskan untuk mengatasi dampak sampah plastik. Puluhan hektar lahan dan biaya terkuras untuk membuat banyak tempat pembuangan sampah yang sebagian besar adalah sampah plastik.
Di sisi lain, pemasukan negara menurun karena dibarengi dengan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi-lokasi wisata alam yang penuh dengan sampah plastik.
SOLUSI MENGATASI SAMPAH PLASTIK
Walaupun sejumlah peraturan sudah ditetapkan dan gerakan diet kantong plastik sudah dilakukan, dibutuhkan partisipasi lebih banyak orang untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan. Berikut ini solusi untuk mengurangi sampah plastic yang bisa Anda lakukan di rumah.
A. Membawa Tas Belanja
Agar tas belanja tidak tertinggal, apalagi jika Anda mendadak harus belanja, sebaiknya siapkan sebuah tas belanja lipat di tas. Anda juga bisa menyediakan berbagai ukuran tas belanja untuk kantong buah, sayur, dan keperluan rumah tangga lainnya.
B. Memakai kemasan plastik yang dapat digunakan kembali
Sediakan pula tempat minum untuk membeli minuman kopi atau es teh boba. Ganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan stainless. Sebisa mungkin, gunakan wadah plastik yang dapat digunakan kembali ketika Anda harus membeli gorengan atau camilan kesukaan lainnya.
C. Memilah sampah plastik
Sedikitnya, Anda bisa menyediakan 2 macam tempat sampah. Satu tempat sampah organik untuk kulit buah, sisa smakanan, serta sampah kertas dan satu lagi tempat sampah anorganik untuk sampah plastik. Hal ini juga akan mempermudah petugas sampah dalam mengumpulkan dan memilah sampah rumah tangga.
Selain itu, Anda bisa langsung menyetorkan sampah plastik ke bank sampah terdekat dari rumah Anda. Tak perlu repot keluar rumah, Anda tetap di rumah saja karena ojek online kini bekerja sama dengan beberapa perusahaan air mineral dalam menyediakan layanan pengiriman sampah plastik ke bank sampah.
D. Mendaur ulang sampah plastik
Sebenarnya jika kita pikirkan lebih jauh maka kegiatan mendaur ulang sampah plastik ini adalah cara yang paling efektif. Karena mengingat segala kelebihan baik secara fungsional dan biaya yang ekonomis, sangat sulit jika penggunaan plastik benar-benar dihilangkan.
Cara yang paling efektif adalah mendaur ulang sampah plastik sehingga sampah plastik tersebut dapat digunakan kembali dan tidak ada sampah plastik yang mengotori dan merusak lingkungan karena dibuang begitu saja tanpa sedikitpun diolah.